Tema Kutipan Puisi Tersebut Adalah
Puisi
Doa karya Chairil Anwar menjadi riuk satu karya sastra yang terkenal di Tanah Air. Puisi yang diciptakan penyair legendaris tersebut ditulis sejak November 1943 dan diterbitkan mula-mula kali dalam majalah lama
Pantja Raja
pada November 1946.
Puisi Tahlil memajukan makna mendalam tentang Ketuhanan melalui kata-kata kiasan di dalamnya. Puisi ini pun memiliki imaji yang tajam, sehingga pembaca bisa menempatkan dirinya sebagai subjek atau si penulis.
Mengutip buku
Penelaahan Sajak, Apresiasi Dari Dalam Kelas
tulisan Supriyanto (2020), imaji, imajinasi, atau citraan yaitu kekuatan kata nan boleh mengapalkan pembaca bikin hadir dan bergulat dengan perasaan penyair.
Dengan kata lain, imaji akan menciptakan menjadikan pembaca seakan mematamatai, seakan bakir di tempat kejadian, bahkan seakan pembaca merupakan pelakunya.
Penasaran dengan sajak Doa karya
Chairil Anwar
? Silakan simak pembahasannya di bawah ini.
Tembang Tahlil karya Chairil Anwar
Aku masih menyapa stempel-Mu
Mengingat Kau penuh seluruh
Terlampau gerlip lilin di kelam sunyi
Unsur Intrinsik Puisi Doa karya Chairil Anwar
Berikut unsur intrinsik puisi Doa karya Chairil Anwar yang dikutip dari kiat
Kancing Pintar UASBN SD 2011
makanya Enawati Waridah, S.S, dkk. (2010):
Tema merupakan gagasan pokok yang disampaikan seorang penyair adv amat puisinya. Dalam puisi Doa, Chairil Anwar sebagai penyair berupaya menyampaikan tema tentang kepasrahan diri seorang makhluk kepada Tuhannya.
Suasana bayangan sajak menjadi gambaran keadaan nan menyertai kejadian, peristiwa, ataupun hal tak yang diungkap dalam puisi. Suasana puisi bisa berupa sedih, mencengkeram, murka atau bahagia.
Ini bisa dilihat berbunga pemilihan introduksi yang digunakan penyair. Puisi Tahlil karya Chairil Anwar menunjukkan suasana syair nan penuh pengharapan.
Amanat puisi adalah wanti-wanti yang hendak disampaikan maka dari itu penyair melalui karyanya. Kabar privat puisi Doa ialah bani adam yang senantiasa memerlukan Almalik di dalam hidupnya.
Pendekatan Ekspresif Sajak Doa Karya Chairil Anwar
Puisi Doa karya Chairil Anwar dapat dianalisa menunggangi pendekatan ekspresif. Mengutip buku
Teknik Penulisan Sajak, Teori, Aplikasi dan Pendekatan
oleh Mukhlis, S. Pd, M. Pd (2020), pendekatan ekspresif adalah pendekatan nan menitikberatkan pada perasaan atau tempramen.
Pendekatan ini lebih menitikberatkan puas penyair. Internal peristiwa ini, puisi yang diciptakan dianggap sebagai gambaran pribadi penulis.
Analisa pendekatan ekspresif puisi Tahmid karya Chairil Anwar menunjukkan bahwa puisi Doa karya Chairil Anwar menggambarkan makhluk penyair yang religius.
Panitera tetap ingat kepada Tuhan meskipun sedang mengalami kesulitan. Ini bisa dilihat terbit lirik berikut:
-
“
Dalam termangu aku masih menyebut namaMu
”
-
“
Walau elusif bukan main, menghafal Kau munjung seluruh
“.
Source: https://kumparan.com/berita-hari-ini/puisi-doa-karya-chairil-anwar-lengkap-dengan-unsur-intrinsiknya-1wB3LmZWIF1
Posted by: bljar.com