Yang mahakuasa SWT menggantungkan ridha-Nya kepada ridha kedua orang tua.
REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh Prof Nasaruddin Umar, Imam Lautan Sajadah Istiqlal Jakarta
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah mewajibkan supaya ia jangan menyembah selain Kamu dan hendaklah kamu melakukan baik lega ibubapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjur dalam pemeliharaanmu, maka sekalikali janganlah beliau mengatakan ke pada keduanya perkataan ‘ah’ dan ja nganlah dia membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS al-Isra[17]:23).
Latihan menyayangi Tuhan ialah mencintai orang tua lontok. Secara visual, kita sudah merasakan dan akan terus merasakan betapa ibu bapak berjasa privat spirit ini. Selain sangat tulus dan kalis, keduanya juga tinggal positif memberikan jasa itu kepada kita.
Sulit membayangkan ada cinta kudrati kepada Almalik SWT tanpa terserah cinta tulus kepada orang berida. Berbuat baik kepada kedua cucu adam tua (birrul walidain) riuk satu kebajikan khas yang wajib dilakukan untuk setiap orang.
Berbuat baik kepada orang wreda kita diingatkan berkali-kali dalam Alquran.
Di antaranya surat al-Isra di atas.
Temporer Rasulullah SAW bersabda:” رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ
“Ridha Tuhan terletak pada ridha kedua orang lanjut umur”. Artinya, jika kita hendak meluluk Tuhan mesem, buatlah kedua turunan tuanya tersenyum. Sebaliknya, sekiranya mau melihat Tuhan senderut, buatlah kedua sosok tuanya senderut.
Durhaka terhadap kedua orang tua tidak akan mendapatkan keberuntungan manjapada akhirat. Jika kedua bani adam tua telah berbuat baik langsung kepadanya, seseorang lain sanggup berbuat baik terhadapnya, apalagi terhadap turunan lain yang tidak pernah punya
social saving
terhadapnya.
Ayat nan disebutkan di atas memperalat kalimat-kalimat khas yang secara gramatikal memiliki makna spesifik yang teradat dikaji.
Ayat di atas Allah menggunakan istilah
“wa bil walidaini ihsana”,
Yang mahakuasa menggunakan huruf ba (bi) yang menunjukkan kedekatan, bukannya abjad lam (li) nan mengisyaratkan adanya jarak.
Artinya, mengamalkan baik kepada fakir miskin, tetangga, dan orang lain dapat melalui susunan. Namun, berbuat baik kepada kedua ibu bapak sebaiknya dan semestinya anak itu sekaligus melaksanakannya.
Tidak patut sahaja mengapalkan komisi ke kampung, atau mengapalkan obat, paramedis, atau bahkan mantri. Nan lebih tepat ialah anak langsung berbuat baik kepadanya secara serta merta. Di manapun dan dalam keadaan apa pun, sang momongan tidak ada alasan untuk menelantarkan turunan tuanya.
Internal perkembangan masyarakat kita, terserah kecondongan rasa respek anak terhadap kedua ibu bapak semakin ketegangan ataupun semakin bersoal. Anak- sudah mulai tak mau mendengarkan petuah basyar tuanya, lebih-lebih sudah lalu banyak yang berani menyengsarakan orang tua karena tidak diberi uang jajan maupun tidak dibelikan motor. Bahkan, suka-suka nan memaksa khalayak tuanya lakukan cak memindahtangankan rumah tinggalnya dengan alasan minta putaran warisannya sebelum orang tuanya meninggal. Naudzubillah.
Dapat dibayangkan, jika kenyataan ini berkecamuk di kerumahtanggaan masyarakat, dikhawatirkan akan roboh azab Tuhan secara putih. Rasulullah afiliasi bersuara, salah satu tanda-tanda hari yaumul akhir kecil, sebelum nanti datangnya label-etiket osean, ialah para orang tua berputra raja maupun ratunya.
Artinya, ayah bunda akan berputra pemaksa dan teror nan akan menyusahkan dirinya. Sekarang telah umum kita saksikan anak-anak durhaka kepada kedua orang tua. Cak semau yang secara simultan dan suka-suka dalam bentuk tak berbarengan, dengan melakukan pembiaran manusia tuanya terlupakan di tempat lain.
Belum kembali banyaknya anak-anak remaja yang sebagaimana menyandera orang tuanya. Mereka mengancam mogok sekolah atau orasi jikalau tidak dibelikan kendaraan, sungguhpun itu sukar bagi orang berida.
sendang : Harian Republika