Kelebihan Dan Kekurangan Metode Hafalan
Etnografi adalah metode riset yang berguna buat mengetahui mayapada berbunga sudut pandang hubungan sosialnya. Ini adalah metode penekanan kualitatif yang didasarkan pada keanekaragaman budaya di apartemen (di mana pula itu berada) dan di luar negeri.
Signifikasi
Etnografi melibatkan penelaahan langsung di tempat kejadian – dan relevan di mana lagi orang relevan. Etnografi merupakan metode utama antropologi sosial dan budaya, belaka itu merupakan adegan teratur berasal mantra sosial dan humaniora secara umum, dan mengambil metode dari banyak kancah, termasuk ilmu standard.
Etnografi dapat kontributif memeriksa tantangan desain nan sangat rumit atau kritis. Pengkaji nan baik habis penting ketika mengamati dan / maupun berinteraksi dengan audiens mangsa di lingkungan kehidupan aktual mereka.
Pengamatan Partisipan
Awalnya ahli ilmu permukaan bumi, etnografi, dan etnologi (investigasi tentang praktik budaya dalam kaitannya dengan ras) mulai unjuk bermula tulisan-gubahan beraneka rupa jauhari di retakan bumi utara, terutama garitan kerumahtanggaan bahasa Jerman, dengan mempertimbangkan perilaku, dan pertanyaan nan paling mendasar, manusia.
Secara inkompatibilitas, istilah yang dipilih adalah bahasa Prancis:
- Anthropologie (dari bahasa Latin)
- Ethnologie (pecah bahasa Yunani)
- Ethnographie (terbit bahasa Yunani)
Sementara kata antropologi dikenal dalam bahasa Inggris pada pengunci abad ke-16, kata etnografi tak muncul sampai awal abad ke-19. Tetapi mencerna “segala apa itu etnografi” membutuhkan makin dari sekadar terminologi.
Pada dasarnya, etnografi adalah catatan tentang manusia, apakah berfokus pada sains, kedokteran, agama, linguistik, atau pembentukan bangsa; ini adalah basyar kerumahtanggaan kelompoknya, jadi informasi etnografi yakni yang mempertimbangkan perilaku interaktif di antara manusia. Para antropolog menggunakan proses ini cak bagi mencoba mencari luang apa artinya menjadi manusia.
Metode Etnografi dan Antropologi
Para juru geografi dan ilmuwan berangkat merancang metode etnografi seumpama cara melaporkan dan mengetahui orang-orang baru, khususnya menulis pengamatan dan terjemahan ini. Ahli bahasa dan antropolog berekspansi metode singularis intern proses berkembang menjadi disiplin yang terpisah.
Tidak sampai kontak budaya dengan turunan-orang pribumi menjadi menyedot di belahan bumi utara, antropologi atau metodografinya, menjadi melekat pada rekaman dan menjadi diakui bak instrumen ilmu memori. Aplikasi etnografi bagaikan perkakas sejarah yang dikembangkan melalui minat puas orang-hamba allah asli ketika konsep evolusi manusia menjadi berharga.
Etnografi Masyarakat Aborigin
Kesadaran unjuk bahwa kelompok-kelompok pengumpul Hunter terus eksis bersamaan dengan umum kontemporer, dan bahwa perilaku ‘prasejarah’ karakteristik mereka dan kaidah atma mahajana terus berlanjut. Keadaan ini terutama berlaku puas beraneka rupa keramaian Bushmen ataupun San yang masih mengisi Afrika, dan yang ditemui sekadar diabaikan daripada diamati bakal perian yang pas lama. Film dokumenter yang dibuat maka dari itu ahli etnografi puas abad ke-20 memberikan kenyataan etnografi yang berfaedah.
Kelebihan etnografi
Keseleo satu manfaat terdepan yang terkait dengan pengkajian etnografi adalah etnografi dapat membantu mengidentifikasi dan menganalisis keburukan nan tidak terselami. Ketika mengamalkan jenis studi enggak, yang tidak didasarkan puas pengamatan atau interaksi in-haud, lalu mudah cak bagi melewatkan kebobrokan yang enggak terduga. Ini bisa terjadi karena soal enggak diajukan, maupun responden lalai menyebutkan sesuatu. Kesediaan in-situ peneliti etnografi mendukung mengurangi risiko ini karena penyakit akan (hendaknya) menjadi sedarun jelas cak bagi peneliti.
Kemujaraban terdahulu etnografi lainnya umumnya dianggap sebagai kemampuannya untuk menghadirkan representasi yang terperinci dan setia tentang perilaku dan sikap pengguna. Karena sifatnya yang subyektif, studi etnografi (dengan peneliti nan terampil) bisa sangat berfaedah dalam mengungkap dan menganalisis sikap dan emosi konsumen yang relevan.
Kekurangan etnografi
Salah satu suara minor penting yang ditujukan lega pengkajian etnografi adalah jumlah tahun nan diperlukan untuk melakukan. Sebagaimana dibahas di atas, studi etnografi lain majuh membutuhkan jangka waktu yang lama, cuma pertimbangan ini konstan meyakinkan. Karena outputnya nan lebih kaya, eksplorasi etnografi condong memakan hari bertambah lama untuk menghasilkan dan menganalisis datanya daripada banyak metode lain.
Sejauh investigasi etnografi sebelumnya, kami sudah menemukan bahwa ada kemungkinan bahwa subjek tidak bisa bertindak secara alami sejauh studi singkat. Penekanan yang lebih lama rata-rata melawan tindakan ini karena subjek tumbuh untuk mempercayai pemeriksa dan / maupun bosan dengan inkonsisten apa pun.
Umpama contoh: Selama minggu pertama studi etnografi ke dalam sistem pemrosesan klaim asuransi, semua subjek diamati mengikuti parafrase ketat berusul prosedur nan benar. Hanya, seiring dengan berjalannya waktu, semakin jelas bahwa dekat semua karyawan punya ‘pegangan di sekitar’ dan ‘jalan pintas’ yang digunakan secara objektif untuk menggesakan pencahanan. Perilaku ini sangat instruktif dalam kontributif mendesain ulang aliran proses. Seandainya peneliti lain tinggal di danau cukup lama cak bagi membidas ini, mereka mungkin tidak tercatat.
Risiko yang tercalit dengan etnografi
Seperti dinyatakan di atas, studi etnografi terdiri dari peneliti yang mengamati dan / atau berinteraksi dengan subjek dalam lingkungan yang desain (hari depan) dimaksudkan kerjakan mendukung. Dua kelemahan potensial utama dengan studi etnografi adalah:
Peneliti.
Penyelidik etnografi perlu sangat terampil lakukan meninggalkan semua haring potensial berpokok studi etnografi. Beberapa di antaranya termasuk detail & kelengkapan pengamatan, serta potensi bias (dan kesalahan) dalam pengumpulan alias analisis data.
Subjek.
Adv amat penting bahwa setiap subyek riset merupakan benar representasi bersumber audiens pengguna yang lebih osean mungkin (dengan hipotesis bahwa pengkajian mutakadim dirancang dengan cara ini). Terdepan pula bahwa subjeknya terbuka dan jujur dengan penyelidik. Tentu saja, kedua masalah ini terkait dengan kualitas peneliti itu sendiri dan peran mereka dalam desain penelitian.
Seperti yang dapat kita lihat di atas, sebagian besar risiko yang terkait dengan penekanan etnografi berhubungan dengan pemeriksa, baik secara langsung alias tidak langsung. Ini, tentu saja, berarti bahwa pilihan peneliti etnografi sangat terdahulu bikin keberhasilan studi. Kami merekomendasikan mengidas seorang penyelidik dengan latar birit yang pahit lidah keterlibatan hari lalu dalam proyek-proyek yang sukses di bermacam ragam domain.
Kesimpulan
Kami umumnya akan merekomendasikan bahwa pendekatan etnografi boleh jadi seia bikin tahap semula proyek yang berpusat pada pengguna yang berurusan dengan tantangan desain yang sangat runyam atau kritis. Ini karena metode etnografi memungkinkan pemahaman yang serius tentang domain keburukan desain, audiens, proses, tujuan, dan konteks pemakaian. Metode etnografis ini lagi bisa sangat berguna dalam menemukan dan mengeksplorasi masalah yang sebelumnya tidak diketahui.
Mungkin keputusan paling kritis dalam penekanan etnografi ialah sortiran pengkaji etnografi. Individu ini akan merancang, melakukan, dan menganalisis temuan-temuan studi – sehingga bermakna bahwa mereka memiliki ketangkasan dan camar duka cak bagi memastikan pengkajian ini representatif, akurat dan objektif.
Untuk alasan ini, studi etnografi berbimbing dengan banyak bidang penelitian dan berbagai jenis camar duka pribadi – termasuk eksplorasi di luar daerah dan magang berbasis kekerabatan atau internasional. Program surat dalam studi etnografi (ETH) dimaksudkan cak bagi mahasiswa sarjana di semua divisi umpama apendiks atau suplemen konsentrasi departemen atau studi sertifikat lainnya. (Untuk diskusi kian lanjut akan halnya etnografi, tatap Mengapa Penggalian Antropologi.)
Pesuluh kerumahtanggaan studi etnografi beruntung fungsi mulai sejak bentuk persiapan tertentu yang mengikutsertakan konsep anak kunci, metode kerja lapangan, prinsip etika penelitian, kesigapan interpretatif, dan keterampilan pribadi.
Etnografer belajar dengan melupakan diri dalam lingkungan yang mereka pelajari. Ibarat metode penggalian, etnografi melibatkan penumpukan sistematis berbagai tipe data melalui observasi, percakapan, dan studi tekstual – kegiatan yang pada gilirannya harus dilakukan dengan pendirian nan sesuai secara lokal. Ini yakni di antara keterampilan sarjana dan interpersonal yang dilakukan maka dari itu program tembusan untuk memperketat siswa.
Source: https://adalah.top/etnografi/index.html
Posted by: bljar.com